Sekitar 17 kilometer jalan ke obyek wisata religius tempat kelahiran tokoh tarekat Naqsabandiyah, Syekh Abdul Wahab Rokan, di Desa Rantau Binuang Sakti (RBS), Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih perlu dibangun.
Akses jalan perlu diperbaiki, agar obyek wisata religius peninggalan Syekh Abdul Wahab Rokan dapat dijangkau kendaraan. Baik kendaraan roda dua atau roda empat. Namun, saat ini, untuk akses kesana, banyak peziarah lebih memilih melalui jalur air atau menumpang boat atau pompong.
Baru-baru ini, Bupati Rohul Achmad mengatakan pemerintah daerah akan menjadikan kampung kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang Sakti sebagai tempat peringatan sosok pendiri tarekat naqsabandiyah yang sudah dikenal hingga Asia Tenggara.
Diakuinya, sosok Syekh Abdul Wahab Rokan patut diteladani, terutama dalam syiar Islam. Apalagi, namanya telah dikenal oleh jemaah suluk di Basilam, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Setiap tahun, jemaah memperingati hari wafatnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rohul, Dra. Yurikawati mengatakan, saat ini yang masih jadi kendala pengembangan objek wisata religus ke daerah tersebut yakni jalan sepanjang 7 km yang masih rusak.
"Bila jalan diperbaiki, maka kawasan tempat lahirnya sosok tarekat akan ramai dikunjungi peziarah. Kalau di Basilam, hari kelahiran Abdul Wahab Rokan dirayakan," kata Yurika, Rabu (20/8/14).
Yurika mengakui sampai kini, para peziarah yang akan melihat tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan kesulitan menjangkaunya. Mereka lebih memilih jalur sungai, namun harus menempuh sekitar 3 jam. Belum lagi, belum ada dermaga disana.
"Apalagi bila musim hujan. Jalan menuju desa Rantau Binuang Sakti tidak layak," jelas dia.
Yurika mengungkapkan banyak warga tertarik datang ke tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang Sakti, namun didominasi warga di sekitar Kecamatan Kepenuhan. Hal itu disebabkan faktor jalan yang belum mendukung.
Belum lama ini, Anggota Komisi III DPRD Rohul, Ismail Hamkaz, mengatakan jalan ke lokasi wisata religius memang membutuhkan perbaikan. Yakni, jalan dari Desa Ulak Patian sampai Desa Rantau Binuang Sakti, kampung kelahiran Abdul Wahab (Riauterkini)
Akses jalan perlu diperbaiki, agar obyek wisata religius peninggalan Syekh Abdul Wahab Rokan dapat dijangkau kendaraan. Baik kendaraan roda dua atau roda empat. Namun, saat ini, untuk akses kesana, banyak peziarah lebih memilih melalui jalur air atau menumpang boat atau pompong.
Baru-baru ini, Bupati Rohul Achmad mengatakan pemerintah daerah akan menjadikan kampung kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang Sakti sebagai tempat peringatan sosok pendiri tarekat naqsabandiyah yang sudah dikenal hingga Asia Tenggara.
Diakuinya, sosok Syekh Abdul Wahab Rokan patut diteladani, terutama dalam syiar Islam. Apalagi, namanya telah dikenal oleh jemaah suluk di Basilam, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Setiap tahun, jemaah memperingati hari wafatnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rohul, Dra. Yurikawati mengatakan, saat ini yang masih jadi kendala pengembangan objek wisata religus ke daerah tersebut yakni jalan sepanjang 7 km yang masih rusak.
"Bila jalan diperbaiki, maka kawasan tempat lahirnya sosok tarekat akan ramai dikunjungi peziarah. Kalau di Basilam, hari kelahiran Abdul Wahab Rokan dirayakan," kata Yurika, Rabu (20/8/14).
Yurika mengakui sampai kini, para peziarah yang akan melihat tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan kesulitan menjangkaunya. Mereka lebih memilih jalur sungai, namun harus menempuh sekitar 3 jam. Belum lagi, belum ada dermaga disana.
"Apalagi bila musim hujan. Jalan menuju desa Rantau Binuang Sakti tidak layak," jelas dia.
Yurika mengungkapkan banyak warga tertarik datang ke tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang Sakti, namun didominasi warga di sekitar Kecamatan Kepenuhan. Hal itu disebabkan faktor jalan yang belum mendukung.
Belum lama ini, Anggota Komisi III DPRD Rohul, Ismail Hamkaz, mengatakan jalan ke lokasi wisata religius memang membutuhkan perbaikan. Yakni, jalan dari Desa Ulak Patian sampai Desa Rantau Binuang Sakti, kampung kelahiran Abdul Wahab (Riauterkini)